Kapurung dan Papeda Serupa Tapi Tak Sama, Keduanya Baik Dikonsumsi Karena Kaya Serat dan Nutrisi

kapurung dan papeda kapurung dan papeda
Kapurung dan papeda. (source: parboaboa.com)

Kapurung dan Papeda adalah dua kuliner yang diminati banyak orang karena rasanya yang maknyus. Meski keduanya terlihat serupa namun nyatanya tidak sama.

Selain enak, ternyata makanan ini sangat baik dikonsumsi . Sebab keduanya merupakan makanan yang kaya serat, rendah kolesterol, dan cukup bernutrisi.

Baik Papeda dan kapurung, keduanya berbahan dasar dari sagu dan dinikmati bersama ikan dan sayur.

Advertisement

Papeda adalah makanan tradisional dari Indonesia bagian Timur, khususnya daerah Papua dan Maluku. Sedangkan Kapurung merupakan kuliner tradisional asal Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Luwu Raya dan Tana Toraja.

Perbedaan paling mencolok antara Papeda dan Kapurung adalah dari cara penyajian dan lauk pendampingnya. Papeda asal Papua biasanya disajikan dalam bentuk bubur dengan kuah ikan kuning sedangkan kapurung disajikan dalam bentuk seperti bola bola kecil seukuran kurang lebih bola pingpong dengan didampingi beragam lauk.

Papeda

Papeda atau yang dalam bahasa Inanwatan disebut ‘dao’ merupakan makanan khas dari daerah Maluku dan Papua. Makanan yang memiliki tekstur lengket seperti lem ini disajikan bersama ikan yang dibumbui kunyit atau ikan kuah kuning. Kadang juga dinikmati dengan sayur ganemo dari daun melinjo muda.

Cara membuat papeda tidak sulit, cukup campurkan sagu ke dalam air mendidih dan garam, lalu masak hingga mengental. Setelah mengental Papeda siap disantap dengan ikan kuah kuning.

Kapurung

Kapurung atau Pugalu (Bahasa Tae’) adalah salah satu kuliner khas asal Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Luwu Raya (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur) dan Tana Toraja.

Hampir sama dengan Papeda, cara buat kapurung pun mudah. Sagu yang telah disaring diaduk lalu disiram dengan air mendidih dan terus diaduk hingga terlihat bening. Setelahnya dibuat menyerupai bola-bola kecil kurang lebih sama dengan bola pingpong menggunakan kayu atau bambu seperti sumpit.

Kuliner ini diklaim memiliki nutrisi dan gizi yang baik. Karena saat disajikan, ada ikan, ayam, aneka sayuran menjadi menu tambahan.
Belum lagi campuran kacang goreng halus dan sambel terasi dan perasan jeruk nipis dan patikala.

Sagu

Sagu adalah bahan makanan yang berasal dari hasil ekstraksi batang pohon sagu atau Metroxylon sagu.
Pohon ini kaya akan Pati yang mengandung karbohidrat. Dimana dalam satu pohon sagu bisa terkandung sekitar 100–300 kilogram pati.

Untuk mendapatkan patinya, pohon sagu ditebang lalu dikuliti. Setelahnya itu, batang sagu dipotong-potong kecil lalu dicuci.

Potongan sagu yang sudah dicuci lalu di parut menggunakan mesin. Hasil parutannya lalu diayak agar halus. Untuk mendapatkan patinya, hasil parutan diperas menggunakan mesin. Nah, dari proses peremasan inilah Pati sagu dihasilkan. Namun sebelum dijual, Pati sagu diendapkan dulu dengan air sekitar empat jam lalu menjalani proses pencucian bisa sampai lima kali lalu dikeringkan.

Manfaat Sagu Bagi Kesehatan

Sagu disebut sumber karbohidrat yang mudah dicerna dan cepat diserap oleh tubuh. Dalam 100 gram sagu terkandung sekitar 330 kalori dan berapa nutrisi.

Manfaat sagu untuk kesehatan ada beragam, mulai dari memberikan energi tambahan, meningkatkan stamina, menyehatkan saluran cerna, mengontrol gula darah, melawan radikal bebas hingga menurunkan risiko penyakit jantung.

Karena banyaknya manfaat yang diterima saat mengkonsumsi sagu, maka Papeda dan Kapurung sangat layak untuk dikonsumsi.

Penulis: Tiara Az-Zahra Nur Hasan
Pemimpin Redaksi HaloPapua.com

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Advertisement